RS PKU Jogja

Kiat Berpuasa bagi Penderita Hipertensi

Hasil gambar untuk ilustrasi hipertensi

Pada prinsipnya, tidak ada masalah bagi penderita hipertensi untuk berpuasa, selama tekanan darahnya dapat terkendali dengan baik dan penderita meminum obat rutin secara teratur. Sekarang ini sudah banyak obat yang dosisnya cukup satu kali dalam sehari, yang bisa diminum pada saat sahur atau saat berbuka puasa. Kecuali bagi penderita yang mendapat dosis tiga kali per hari dan tekanan darah masih dalam tahap penyesuaian dengan dosis.

Di sisi lain, penderita hipertensi juga tetap harus memperhatikan pola hidup sehat selama melakukan puasa. Kunci utama bagi penderita hipertensi  dalam menjalankan  puasa adalah mengatur tekanan darah agar tetap stabil.

  1. Hindari makanan yang mengandung banyak mengandung garam atau makanan yang terlalu asin, makanan yang mengandung bahan pengawet, makanan kalengan,  dan makanan cepat saji (Fast Food).
  2. Kurangi makanan  yang banyak mengandung  lemak.
  3. Mengendalikan berat badan dengan asupan protein yang cukup.
  4. Banyak makan makanan yang kandungan kalsiumnya tinggi, karena kalsium bisa membantu menurunkan tekanan darah. Kalsium banyak terkandung didalam sayuran dan buah-buahan.
  5. Olahraga dengan teratur minimal 30 menit sebelum berbuka.  Lakukan Olahraga ringan seperti jalan kaki atau mengerjakan pekerjaan rumah.
  6. Jadi, bagi Anda penderita hipertensi bisa tetap menjalankan ibadah puasa  selama bulan ramadhan. Karena selain menjalankan perintah agama, berbagai penelitian medis sudah membuktikan  bahwa puasa juga sangat baik bagi kesehatan.

Apa sih Hipertensi itu?

Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal dimana tekanan darah sistolik lebih besar atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 90 mmHg.

Hipertensi tidak memiliki gejala yang khusus sehingga sering kali sulit disadari oleh penderitanya. Untuk itu setiap orang,  terutama yang memiliki risiko hipertensi dan berusia diatas 30 tahun disarankan untuk memerikasakan darah secara rutin.  Namun ada beberapa hal yang  dapat  dijadikan indikator hipertensi, yaitu pusing atau sakit kepala, sering gelisah, wajah merah, tengkuk terasa pegal, mudah marah, telinga berdenggung, susah tidur, sesak napas, mudah lelah, mata berkunang-kunang, mimisan, dan pandangan kabur

Berbagai faktor memicu terjadinya hipertensi, mulai dari gaya hidup, faktor usia,  kegemukan atau obesitas, kurang aktivitas fisik, kurang berolaraga, terlalu banyak mengonsumsi garam, merokok, minum alkohol secara berlebihan, dan stres.

Pastikan Anda memiliki alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya. Alat ini perlu untuk memantau tekanan darah anda supaya deteksi dini dari hipertensi dapat dilakukan.demikian sekilas pembahasan tentang kiat berpuasa bagi pederita hipertensi. (info dari berbagai sumber)

Leave feedback about this

  • Rating

Telpon Darurat