Seringkali pengobatan hemorrhoid atau wasir tidak memuaskan, penderita kembali merasakan nyeri. Bagaimanakah terapi yang tepat??? Masyarakat menyebut hemorrhoid dengan ambeien atau wasir. Hemorrhoid merupakan pelebaran dan peradangan di pembuluh darah balik (vena) di dalam pleksus hemoroidalis yang terdapat di anus atau rectum (bagian ujung dari saluran pembuangan sebelum sampai ke anus). Hemorrhoid disebabkan peregangan akibat pergerakan kotoran atau tekanan di pembuluh darah tersebut.
Hemorroid bukan penyakit yang fatal, tetapi sangat mengganggu kehidupan. Hemorhhoid sering diderita mereka yang berusia 50 tahun. Hal tersebut dikarenakan orang lanjut usia sering mengalami konstipasi, sehingga terjadi penekanan berlebihan pada pleksus hemorrhoidalis karena proses mengejan. Gejalanya gatal, nyeri, dan perdarahan di anus. Saat ini banyak pengobatan atau prosedur operasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hemorrhoid. Perubahan gaya hidup dan pengobatan dapat mengurangi keluhan.
Hemorrhoid dibagi menjadi dua. Pertama, hemorrhoid interna, pelebaran pembuluh darah vena terjadi di bagian yang lebih dalam. Pada daerah ini tidak terdapat banyak saraf nyeri, sehingga biasanya jarang menimbulkan nyeri. Gejala yang lebih sering adalah BAB disertai darah segar. Walaupun lokasinya yang ada di dalam, hemorrhoid interna dapat membesar dan keluar dari lubang anus dan dapat teraba seperti daging. Secara fisik beratnya hemorroid interna dibagi menjadi 4 derajat :
Derajat 1 : Pada stadium ini anus mengeluarkan darah.
Derajat II : Terjadi pembengkakan sehingga menimbulkan tonjolan yang keluar dari anus, namun tonjolan tersebut dapat masuk kembali ke dalam anus secara spontan.
Derajat III : Tonjolan yang keluar dari anus, hanya dapat dimasukkan jika dibantu dengan jari.
Derajat IV : Tonjolan yang keluar anus menjadi permanen, dan tidak dapat dimasukkan kembali.
Kedua, hemorrhoid eksterna, yang muncul dan terlihat di luar anus. Hemorrhoid eksterna terasa sangat sakit. Gejalanya adalah perdarahan dari anus yang tidak bercampur dengan feses, terasa gatal, dan terdapat benjolan pada waktu defekasi.
Penyebab :
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab hemorrhoid, diantaranya :
– Konstipasi/ sembelit atau hal lain yang dapat mengakibatkan peregangan pada anus.
– Diare dan pengeluaran kotoran yang cepat.
– Duduk atau berdiri dalam waktu lama, khususnya duduk di atas toilet.
– Obesitas.
– Kehamilan atau melahirkan.
– Keturunan.
Pengobatan :
Jika masih dalam tahap awal, hemorrhoid diatasai dengan pengobatan sendiri, namun jika sudah berlanjut memerlukan pengobatan oleh dokter atau operasi. Ada beberapa jenis pengobatan untuk mengatasi hemorrhoid. Pertama adalah dengan pemberian obat. Jika dirasakan sangat nyeri, dokter akan memberikan semacam krim yang mengandung anti radang yang dioleskan ke anus. Pengobatan dikombinasi dengan berendam air hangat dapat juga memperbaiki keadaan.
Jika terjadi perdarahan dalam waktu lama dan nyeri yang tidak dapat diatasi lagi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh dokter :
Pengikatan dengan karet (Rubber Band Ligation).
Dokter akan mengikat pembuluh darah menggunakan karet yang sangat kecil pada bagian dasar hemorrhoid interna untuk memotong aliran darah, sehingga hemorrhoid mengecil.
Terapi sklerotik
Dokter menyuntikkan cairan kimia di sekitar pembuluh darah untuk mengecilkan hemorrhoid.
Pembedahan
Jika prosedur lain tidak berhasil atau jika hemorrhoid terlalu besar, dilakukan tindakan pembedahan yang dikenal dengan hemoroidektomi. Hemoroidektomi membutuhkan perawatan yang singkat. Nyeri atau rasa tidak nyaman setelah operasi dapat diatasi dengan pemberian obat anti nyeri atau berendam di air hangat.
Stapling
Prosedur ini bertujuan menghambat aliran darah ke jaringan hemorrhoid. Beberapa ahli mengatakan bahwa stapling dapat mengurangi nyeri disbanding tindakan pembedahan biasa.
Penderita hemorrhoid sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan terapi yang sesuai. Segera pergi ke dokter jika didapatkan perdarahan yang banyak dari anus, disertai pusing, gangguan kesadaran, atau pingsan.
Pencegahan :
– Konsumsi makanan yang banyak mengandung serat. Konsumsi makanan tersebut dapat membuat tinja lunak dan bentuknya besar sehingga mudah melewati anus.
– Minum air putih yang banyak. Jumlahnya bervariasi antara orang yang satu dengan yang lain, bergantung pada jenis kelamin, aktivitas, dan faktor lainnya.
– Pertimbangkan menggunakan suplemen serat. Ada banyak produk suplemen serat yang dapat membantu memperlancar buang air besar. Jika menggunakan suplemen, pastikan minum yang banyak (setidaknya delapan gelas). Jika kurang, suplemen justru membuat konstipasi bertambah parah. Jika digunakan sembarangan, suplemen dapat menimbulkan gas di dalam perut sehingga terasa tidak nyaman.
– Lakukan olahraga atau aktivitas lainnya untuk memperlancar aliran pembuluh darah balik (vena). Olahraga juga dapat menurunkan berat badan, yang pada akhirnya dapat menghindari atau setidaknya mengurangi gejala hemorrhoid.
– Hindari duduk atau berdiri dalam posisi lama. Duduk di atas alas yang keras, misalnya WC dapat meningkatkan tekanan vena pada anus.
– Jangan mengedan berlebihan atau menahan napas terlalu lama saat buang air besar (BAB). Tindakan tersebut dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah balik di bagian bawah rectum.
– Jangan menahan BAB. Jika menunda BAB, sehingga rasa tersebut hilang, kotoran menjadi kering dan sulit melewati anus.
Perawatan
Penderita dapat mengurangi nyeri, bengkak, dan radang pada saat gejala hemorrhoid muncul dan mengganggu, dengan cara :
– Gunakan obat yang bekerja secara lokal (topical), misalnya krim hemorrhoid atau menggunakan obat yang dapat dimasukkan ke dalam anus (suppositoria) yang mengandung anti radang.
– Pastikan kebersihan daerah anus. Caranya, berendam dengan air hangat, atau membersihkan saat mandi menggunakan air hangat.
– Jika menggunakan kertas toilet, sebaiknya jangan menggunakan yang kering, melainkan yang sudah mengandung bahan pelembab agar daerah anus tidak kering.
– Gunakan obat penghilang nyeri yang dijual bebas untuk mengurangi nyeri.
Gejala keluar darah dari anus perlu diperiksa lebih lanjut, karena tidak hanya hemorrhoid yang menyebabkan gejala tersebut. Untuk memastikan, dokter akan melakukan pemeriksaan di anus. Dapat juga menggunakan alat yang dikenal dengan anoscope, proctoscope, atau sigmoidoscope. Kolonoskopi digunakan untuk mengetahui hemorrhoid interna. (dr.Aziz Andriyanto)
Leave feedback about this