Gejalanya bisa bervariasi tergantung letak batunya, mulai dari tanpa keluhan sama sekali, keluhan yang ringan, maupun keluhan yang berat. Bila batu terletak pada ginjal dan ureter, keluhan yang dijumpai dapat berupa pegal ataupun nyeri di daerah pinggang, bisa menjalar ke perut sampai ke lipat paha dan bahkan sampai ke daerah genitalia. Sakit ini berupa kolik yang hilang timbul, kadang disertai mual dan muntah, dan bila nyerinya hebat penderita bisa sampai pingsan. Bila batu terletak pada buli-buli, keluhan berupa nyeri di akhir bekemih ataupun kencing yang tiba-tba berhenti. Batu di urethra dapat menimbulkan nyeri panjang saat berkemih ataupun kesulitan berkemih.
Warna kencing bisa kuning seperti biasa, keruh, merah muda, kecoklatan sampai merah karena darah ataupun keluar serpihan pasir atau batu. Suhu badan jarang disertai demam kecuali sudah didapatkan infeksi berat pada ginjal. Pada anak laki-laki ada tanda khas yaitu waktu kencing menarik-narik penis atau preputium, biasanya hal ini disebabkan oleh batu buli-buli.
Batu di saluran kemih terbentuk oleh berbagai faktor, antara lain karena faktor kurang minum dan konsentrasi zat pembentuk batu dalam urine yang tinggi sehingga memudahkan terjadinya endapan dan pembentukan batu. Selain itu faktor-faktor lain yang dapat memudahkan terbentuknya batu adalah :
• Riwayat batu saluran kemih/ infeksi saluran kemih sebelumnya
• Riwayat keluarga yang menderita batu saluran kemih
• Penyakit asam urat
• Kelainan pada ginjal sendiri dengan gangguan aliran urine
Untuk mengetahui adanya batu di saluran kemih, selain memperoleh informasi dari keluhan yang didapatkan, dokter Anda akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnose, tentu disertai pemeriksaan penunjang seperti laboratorium, USG maupun pemeriksaan radiologi seperti foto polos perut (BNO) dan pemeriksaan rontgen khusus saluran kemih dengan menggunakan injeksi kontras (pilografi intravena/ IVP). Pemeriksaan laboratorium urine menunjukkan kadar pH urine, adanya sel darah putih, sel darah merah, atau adanya bakteri dalam urine.pemeriksaan darah mencakup kadar Hb, leukosit, maupun fungsi ginjal yang diwakili oleh kadar ureum dan creatinin. Kadar asam urat diperiksa karena merupakan salah satu faktor utama pembentuk batu.
Penatalaksanaan batu saluran kemih prinsipnya adalah mengatasi rasa sakit, memberantas infeksi dan menghilangkan obstruksi (sumbatan) aliran urine. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan fungsi ginjal. Obstruksi dan infeksi yang lama akan mengganggu fungsi ginjal sampai bisa terjadi gagal ginjal, bahkan rangsangan batu yang lama bisa menimbulkan metaplasia (perubahan perangai sel kearah keganasan), dan harus diperhatikan jangan sampai terjadi kekambuhan (residif) tentunya dengan melakukan kontrol yang teratur.
Ada lima faktor yang menentukan perlunya suatu tindakan pembedahan pada saluran kemih, yaitu ukuran batu, derajat obstruksi, adanya infeksi, adanya nyeri persisten (menetap) dan observasi. Ukuran batu melebihi 5-7mm biasanya susah melewati saluran kemih secara spontan. Nyeri yang berulang sehingga pasien tidak bisa beraktivitas tentu memerlukan penanganan segera. Bila salah satu faktor ini tidak ada maka dilakukan observasi selama 1 bulan.
Tindakan pembedahan bisa dilakukan secara pembedahan terbuka maupun endoskopi. Yang saat ini berkembang adalah teknik invasive minimal, yaitu ESWL, URS, maupun PCNL dan juga prosedur laparoskopi.
Penghancuran batu dengan operasi minimal invasif
Penghancuran batu dengan operasi minimal invasif sudah sangat berkembang. Kemajuan metode ini banyak mengurangi tindakan operasi terbuka. Pemecahan batu (litotripsi) dapat dilakukandengan bantuan alat teropong (endoskopi).
• URS (ureterorenoscopy), melalui saluran kemih ke dalam kandung kemih untuk memecahkan batu buli-buli, atau ke dalam ureter untuk memecahkan batu ureter.
• PCNL (perctaneous nephrolithotripsy), melalui luka pada kulit pinggang ± 2 cm untuk memasukkan aat endoskopi langsung ke dalam ginjal untuk memecahkan batu yang berukuran > 2 cm dan batu dikeluarkan saat itu juga.
Operasi terbuka / pembedahan
Meskipun sudah banyak berkurang, operasi terbuka masih dilakukan untuk sejumlah kasus batu yang besar dan kompleks. Pada operasi ini pasien di bius dan batu diambil setelah dilakukan insisi / membuat luka operasi.
Informasi lebih lanjut, hubungi kami :
Klinik Bedah Urologi
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Jl. KH.Ahmad Dahlan No.20
Telp : (0274) 512653 Hunting, Fax : (0274) 566129
Leave feedback about this