Yogyakarta, 20 November 2024 – Dalam rangka Pekan Peduli Antimikroba Sedunia, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan edukasi khusus di Aula Lantai 3. Acara ini dihadiri oleh Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dr. H. Mohammad Komarudin, Sp.A., serta para dokter dan civitas hospitalia. Pemateri utama, dr. Ardorisye Saptati Fornia, Sp.Pdr, didampingi oleh Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) yang diwakili oleh dr. Hj. Nafiah Chusniati, M.Sc., Sp.DVE.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan tanggal 18–24 November sebagai Pekan Peduli Antimikroba Sedunia. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran global terhadap resistensi antimikroba, yang menjadi tantangan besar dalam dunia kesehatan.
Dalam paparannya, dr. Ardorisye menjelaskan bahwa RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta telah menjalankan program pengendalian resistensi antimikroba sesuai regulasi. “Rumah sakit kami telah mengembangkan penggunaan antimikroba secara bijak berdasarkan prinsip yang telah ditetapkan. Langkah ini telah berjalan dengan baik di lingkungan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta,” ungkapnya.
Senada dengan hal tersebut, dr. Hj. Nafiah Chusniati menekankan pentingnya edukasi bagi seluruh civitas hospitalia terkait penggunaan antibiotik. “Dengan slogan Antibiotic Awareness Week tahun ini, kami mengajak semua pihak untuk bertindak, memberikan edukasi, dan memahami cara kerja KPRA. Harapannya, penggunaan antibiotik menjadi lebih bijak, sehingga risiko resistensi dapat diminimalkan,” jelasnya.
Pihak rumah sakit berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran semua pihak tentang pentingnya penggunaan antibiotik yang tepat demi kesehatan masyarakat secara luas.