RS PKU Jogja

Apa Itu Hepatitis?

Hepatitis berasal dari bahasa Latin, hepar (hati) dan itis (peradangan). Secara medis, hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi (virus atau parasit) maupun non-infeksi (alkohol, efek samping obat, atau penyakit autoimun). Hepatitis terbagi menjadi dua kategori:

  • Hepatitis akut: berlangsung kurang dari 6 bulan, biasanya muncul tiba-tiba.
  • Hepatitis kronis: berlangsung lebih dari 6 bulan dan umumnya berkembang dari kondisi akut.

Jenis-Jenis Virus Hepatitis

Hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus terbagi menjadi lima tipe utama: Hepatitis A, B, C, D, dan E. Namun, yang paling sering dijumpai adalah Hepatitis A, B, dan C.

Cara Penularan

  • Hepatitis A: Menular melalui fecal-oral (kontak dengan feses atau makanan yang terkontaminasi). Risiko meningkat jika kebersihan makanan dan minuman tidak terjaga.
  • Hepatitis B dan C: Menular melalui darah dan cairan tubuh. Penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual tidak aman, penggunaan jarum suntik bersama, transfusi darah yang tidak aman, atau tertusuk jarum bekas pakai.

Gejala Hepatitis

  • Hepatitis A: Biasanya muncul gejala seperti mual, muntah, demam, kulit dan mata menguning, serta urine berwarna gelap. Sebagian besar kasus sembuh tanpa pengobatan khusus.
  • Hepatitis B dan C: Gejala bisa ringan hingga berat, seperti lemas, mual, nyeri perut kanan atas, hingga gagal hati. Pada fase akut, 95% kasus Hepatitis B akan sembuh sendiri, tetapi sisanya dapat berkembang menjadi kronis jika virus bertahan lebih dari 6 bulan.

Diagnosis

Diagnosis hepatitis tidak hanya berdasarkan gejala, tetapi juga melalui pemeriksaan darah dan penunjang lainnya untuk mengetahui jenis dan tingkat keparahan penyakit.

Penanganan Hepatitis

  • Hepatitis A: Pengobatan bersifat suportif untuk meringankan gejala. Jika muncul gejala berat, seperti kuning pada mata dan kulit, diperlukan perawatan intensif.
  • Hepatitis B: Pada fase akut, biasanya hanya membutuhkan pengobatan suportif. Pada kasus kronis, terapi jangka panjang dengan pengawasan dokter mungkin diperlukan.
  • Hepatitis C: Jika terdeteksi sejak awal, pengobatan serupa dengan Hepatitis C kronis, sering kali memerlukan obat antivirus yang hanya boleh diberikan oleh dokter.

Tips Pencegahan Hepatitis

  1. Bagi ibu hamil, lakukan pemeriksaan triple eliminasi (HIV, Hepatitis B, dan sifilis).
  2. Pendonor darah harus melalui tes darah untuk mendeteksi HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, dan sifilis.
  3. Tenaga kesehatan wajib mematuhi protokol keamanan saat menangani darah dan cairan tubuh.
  4. Hindari aktivitas berisiko seperti penggunaan narkoba suntik dan hubungan seksual tidak aman.
  5. Jaga kebersihan makanan dan minuman, serta masak makanan dengan benar untuk mencegah Hepatitis A.

Apakah Anda mengalami gejala yang mengarah pada hepatitis atau ingin berkonsultasi tentang pencegahannya? Tim medis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta siap membantu Anda dengan layanan profesional dan fasilitas modern. Segera kunjungi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk pemeriksaan dan perawatan terbaik

Penulis: dr. Muhammad Salsabil Lasarik

Editor: dr. Sugik Nur Irbandini, MARS

Dokter Umum RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta