RS PKU Jogja

KENALI APA ITU RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimikroba digunakan untuk mencegah, mengendalikan dan mengobati penyakit menular pada manusia, hewan dan tumbuhan. Obat Antimikroba dapat dikelompokkan sesuai dengan mikroorganisme yang menjadi sasaran utamanya. Sebagai contoh, antibiotik biasanya digunakan untuk melawan bakteri, dan antijamur digunakan untuk melawan jamur. Antimikroba telah terbukti bermanfaat bagi kehidupan manusia sejak mulai awal ditemukannya sampai sekarang. Namun penggunaannya yang terus menerus meningkat dapat menimbulkan berbagai masalah. Masalah terpenting adalah timbulnya galur bakteri resisten terhadap berbagai jenis antibiotik yang dapat menyebabkan pengobatan penyakit infeksi dengan antibiotik tidak lagi efisien dan efektif. Selain hal tersebut di atas masalah lain yang timbul adalah efek samping obat yang cukup serius dan dampak yang paling buruk adalah bila kemudian tidak ada lagi antibiotic maupun antijamur yang dapat digunakan dan mampu untuk eradikasi bakteri maupun jamur penyebab infeksi sehingga dapat mengancam jiwa penderita.

Antibiotik yang dapat membunuh bakteri disebut bakterisida, sedangkan antibiotik yang memperlambat pertumbuhan bakteri disebut bakteriostatik. Cara kerja antibiotik diantaranya: Menghambat sintesis dinding sel, Menghambat keutuhan permeabilitas dinding sel, Menghambat protein dinding sel, Menghambat sintesis asam nukleat, Menghambat metabolisme sel mikroba, Mengganggu reproduksi bakteri, Menghalangi produksi protein pada bakteri.

Resistensi Antimikroba yaitu kondisi dimana suatu bakteri atau jamur sudah kebal terhadap suatu antibiotik maupun antijamur sehingga antibiotik maupun antijamur tidak dapat melawan bakteri atau jamur penyebab infeksi. WHO telah mendeklarasikan Resistensi Antimikroba sebagai salah satu dari 10 besar ancaman kesehatan masyarakat global yang dihadapi umat manusia.

Resistensi Antimikroba dapat terjadi karena: Terlalu sering digunakan, Penggunaan dalam jangka waktu lama, Pengobatan yang tidak tuntas, Penggunaan yang tidak sesuai dengan resep atau indikasi.

Kita dapat mencegah resistensi antimikroba dengan melakukan DAGUSIBU ANTIMIKROBA

  1. DApatkan : Bagaimana cara mendapatkan obat antibiotik dan antijamur dengan benar?

belilah obat ditempat yang paling terjangkau dan berizin yaitu Apotek, Instalasi Farmasi                    Rumah Sakit / Klinik / Puskesmas. Antibiotik diperoleh wajib menggunakan resep dokter.

    2. GUnakan : Bagaimana cara menggunakan obat antibiotik dan antijamur dengan benar?

  • Bila mengalami batuk, pilek, demam jangan buru – buru menggunakan antibiotic
  • Antibiotik dan Antijamur harus diminum sampai habis sesuai resep dan informasi dari            dokter/apoteker untuk mencegah timbulnya resistensi
  • Gunakan obat yang telah berizin sesuai petunjuk penggunaan, indikasi dosis, cara pakai,       waktu dan interval waktu minum obat, dan lama pemberian sesuai intruksi dokter /                   apoteker
  • Tanyakan apakah ada pantangan makanan/minuman atau obat – obatan lain yang harus        anda hindari ketika minum Antibiotik dan Antijamur yang diresepkan\

    3. SImpan : Bagaimana cara menyimpan obat antibiotik dan antijamur dengan benar?

  • Jauhkan dari jangkauan anak – anak
  • Simpan obat dalam kemasan asli
  • Jauhkan dari cahaya matahari langsung dan simpan obat ditempat yang sejuk dan tidak         lembab
  • Jangan tinggalkan obat di dalam mobil terlalu lama karena suhu yang tidak stabil dan             dapat merusak sediaan obat
  • Perhatian tanggal kadaluarsa obat, dan masa penggunaan obat (BUD)
  • Tulisan tanggal pertama obat dibuka/dipakai, dan segera buang bila obat mengalami               perubahan warna, rasa, bau, dan fisik obat.
  • Obat dakam bentuk cair (sirup, suspensi, elixir) jangan disimpan dalam lemari pendingin         (freezer) agar tidak membeku kecuali disebutkan dalam etika atau kemasan obat.
  • Sediaan supositoria harus disimpan di lemari es (bukan freezer) supaya tidak meleleh.
  • Sediaan aerosol atau spray harus dijauhkan dari panas tinggi agar obat tidak meledak.
  • Bila ragu atau tidak mengerti tanyakan kepada apoteker anda atau tenaga kesehatan             terdekat.
  • Bila ragu atau tidak mengerti tanyakan kepada apoteker anda atau telinga kesehatan             terdekat.
  • Bila tidak ada informasi khusus, maka obat disimpan dalam suhu 15-30°C.

      4. Pastikan obat telah rusak, Expire Date/ kadaluwarsa, berubah warna dan tidak diperlukan

  • Hilangkan label dari kemasan, pisahkan obat dengan kemasan, hancurkan kemasan               sehingga label tidak dapat disalah gunakan.
  • Obat dalam bentuk kapsul dan tablet dihancurkan terlebih dahulu, selanjutnya di pendam       di dalam tanah
  • Obat dalam bentuk cair (suspensi, sirup), diencerkan terlebih dahulu dengan air sebelum       dibuang atau dapat ditambahkan pasir dan tanah sebelum buang.

Penulis: Apt. Ida Setyaningrum, S.farm

Apoteker RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta