PUASA BAGI KEHIDUPAN UMAT MANUSIA

  • 27/06/2016
  • Comment: 0

PUASA BAGI KEHIDUPAN UMAT MANUSIA


Kemampuan setiap orang dalam mengendalikan dirinya merupakan aspek penting dalam hubungan antar manusia untuk menuju tata kehidupan yang harmonis, penuh tenggang rasa, dan saling menyayangi. Dengan demikian, puasa memiliki peran penting dalam aspek kehidupan manusia.

Puasa bukan hanya sekadar menahan rasa lapar dan haus atau sebuah tindakan yang seolah-olah menunjukkan sikap empati terhadap orang-orang yang sedang mengalami kelaparan, sehingga pada saat waktu puasa berakhir, terkadang kita jadi sedikit berlebihan dalam hal makan dan minum.

Selain itu, berlebihan juga untuk menunjukkan bahwa berpuasa adalah suatu tindakan untuk menunjukkan sikap empati kita kepada orang-orang yang kelaparan. Puasa kita memiliki batas akhir waktu dan kita punya makanan untuk mengakhiri puasa. Namun, puasa orang-orang yang sedang kelaparan tidak memiliki kejelasan akan batas akhir waktu. Begitu pula dengan persediaan makanan untuk mengakhirkan puasanya.

Puasa bagi umat Islam adalah menahan diri dari makan dan minum, serta menahan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa. Waktunya dimulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Itu pun harus disertai niat dan syarat-syarat tertentu.

Di dalam agama Islam, puasa adalah salah satu rukun Islam yang ketiga, yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam. Banyak jenis puasa yang ada di dalam ajaran agama Islam, ada yang wajib dilaksanakan dan ada yang sunah untuk dilaksanakan. Salah satu puasa wajib bagi umat Islam adalah puasa Ramadhan.

Puasa Ramadhan wajib dikerjakan oleh semua umat Islam, kecuali orang-orang yang dibolehkan untuk tidak berpuasa, tapi itu juga harus dibayar pada hari lain, selain bulan Ramadhan.

Puasa sunah boleh dikerjakan dan boleh juga tidak. Apabila dilaksanakan akan mendapatkan pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak apa-apa. Contoh puasa sunah adalah puasa hari senin dan kamis atau puasa arafah.

Banyak manfaat yang dapat diambil dari berpuasa. Sebagai umat Islam puasa di bulan Ramadhan tidak hanya menahan lapar dan haus saja, tapi juga menahan lainnya, seperti yang sudah disebutkan tersebut. Berikut ini adalah manfaat dari berpuasa bagi diri kita sendiri.

Pengertian puasa yang pertama adalah komitmen bahwa kita akan belajar jujur pada diri sendiri. Seseorang yang menjalani puasa secara ikhlas akan bersikap enggan untuk membohongi diri sendiri. Sekalipun tidak ada orang yang melihat, dia tidak akan mencuri-curi kesempatan untuk makan dan minum atau melakukan hal lain yang dapat membatalkan puasanya.

Sikap ini didorong oleh keinginan untuk mendapatkan suatu kepuasan batin. Apabila ada seseorang yang mengaku berpuasa, namun tidak memiliki kejujuran pada dirinya sendiri, mungkin dia akan mendapatkan pengakuan kesalehan dari orang lain. Namun, jauh dilubuk hatinya, pengakuan yang dia dapat dari orang lain itu tidak akan pernah mendatangkan kepuasan bagi batinnya.

Kemenangan hakiki dalam setiap pertarungan hanya akan bisa memuaskan batin, jika didapat dengan cara-cara yang jujur. Di luar itu, kemenangan hanya akan jadi realitas semu. Demikian juga dalam pertarungan melawan hawa nafsu, hanya kita sendiri yang tahu. Dengan cara apa kita berhasil memenangkannya? Cara jujur atau curang?

Mengingat Pertian puasa adalah komitmen bahwa kita akan bersikap jujur pada diri sendiri, andai kita berbuat curang, dengan sendirinya kita telah berada di luar komitmen tersebut. Otomatis puasa yang kita jalani akan jadi kehilangan makna dan pahalanya tidak ada.

Bagaimana orang-orang yang sedang menjalankan ibadah puasa, tapi melakukan tindakan yang tidak jujur, seperti mencuri. Hal tersebut dikembalikan lagi kepada pribadinya sendiri, apakah dia memahami arti puasa itu sendiri.

Jangan mencontoh pada yang buruk, tapi contohlah yang baik. Laksanakanlah puasa dengan kejujuran dan hasil yang kita dapat pun akan terasa ketika waktu berbuka puasa tiba.

Melatih anak berpuasa sejak dini juga, dapat melatih anak tersebut untuk bersikap jujur. Hal tersebut membuat anak menjadi mengerti apa arti berpuasa di kemudian harinya.

Pengertian puasa yang kedua adalah pengendalian diri (self control). Ketika menjalani puasa, kita akan berhadapan dengan hal-hal yang sebenarnya dihalalkan bagi kita. Namun, karena kita sedang berpuasa, hal-hal yang halal tersebut untuk sementara waktu diharamkan bagi kita. Kita pun dengan suka rela menerima ketentuan ini.

Kita tidak boleh memakan dan meminum semua makanan dan minuman halal yang kita punyai. Kita juga dilarang melakukan hubungan suami istri dengan pasangan hidup kita yang sah. Anehnya, kita tidak berkeberatan  dengan hal itu. Bahkan, mematuhinya. Kenapa?

Karena kita betul-betul menyadari tentang arti puasa bahwa mengendalikan diri adalah aspek penting bagi kehidupan manusia. Tanpa adanya kemampuan dalam mengendalikan diri, sangat sulit untuk membedakan mana manusia dan mana binatang.

Bisa dibayangkan jika setiap orang sanggup untuk mengendalikan dirinya, sanggup untuk mengendalikan keinginannya dalam kehidupan sehari-hari, dunia ini akan tentram tanpa kejahatan. Bayangkan, dengan berpuasa, seseorang bisa menerima ketentuan yang mengharamkannya untuk menikmati sesuatu yang sebenarnya halal baginya.

Dengan hal tersebut, sesuatu yang benar-benar haram pasti akan segera ditinggalkan. Bukannya mencari dalih bagaimana caranya menghalalkan sesuatu yang nyata-nyata haram supaya bisa dikorupsi secara aman.


Dengan rajin beribadah puasa, manusia bisa terhindar dari segala macam penyakit hati, seperti sombong, kikir, iri hati, dendam, dan sebagainya. Hati kita akan tentram dan damai, apabila kita bisa mengendalikan diri kita. Semoga Pengertian puasa tersebut dapat bermanfaat dan menambah keimanan dan ketakwaan Kita kapada Allah SWT.(info dari berbagai sumber)

Leave feedback about this

  • Rating