RS PKU Jogja

Ventilasi mekanik adalah suatu metode yang digunakan untuk mendukung atau menggantikan fungsi pernapasan pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan berat. Di unit perawatan intensif (ICU), ventilasi mekanik sering kali menjadi kebutuhan esensial untuk mempertahankan oksigenasi dan ventilasi yang adekuat. Merawat pasien yang menggunakan ventilasi mekanik memerlukan pemahaman mendalam tentang teknik, monitoring, dan intervensi yang tepat untuk mengoptimalkan hasil klinis dan meminimalkan komplikasi.

Prinsip Dasar Ventilasi Mekanik

 Ventilasi mekanik adalah penggunaan alat bantu untuk membantu atau menggantikan fungsi pernapasan. Terdapat dua jenis utama ventilasi mekanik: invasif dan non-invasif.

  1. Ventilasi Mekanik Invasif:
    1. Menggunakan endotrakeal tube (ETT) atau trakeostomi.
    2. Terutama digunakan untuk pasien yang memerlukan ventilasi jangka panjang atau tidak bisa mempertahankan saluran napas yang paten secara spontan.
  2. Ventilasi Mekanik Non-Invasif :
    1. Menggunakan masker untuk mendukung ventilasi.
    2. Umumnya digunakan untuk pasien dengan gangguan pernapasan ringan hingga sedang, seperti pada kasus gagal napas hipoksemik.

Teknik dan Mode Ventilasi Mekanik

 Ventilator modern menawarkan berbagai mode ventilasi untuk memenuhi kebutuhan pernapasan pasien:
  1. Mode Kontrol (Assist-Control)
    • Mengatur frekuensi napas dan volume tidal.
    • Pasien dapat memicu napas tambahan, tetapi ventilator akan memberikan bantuansesuai pengaturan.
  2. Mode Mandiri (Spontaneous)
  •  Ventilator memberikan dukungan berdasarkan usaha pernapasan pasien sendiri.
  • Cocok untuk pasien yang mampu melakukan sebagian besar pekerjaan

3. Mode CPAP (Continuous Positive Airway Pressure)

  • Menjaga tekanan positif pada saluran napas sepanjang siklus napas untuk mencegah kolapsnya alveoli.

4. Mode SIMV (Synchronized Intermittent Mandatory Ventilation)

  • Menggabungkan napas spontan dan napas yang diprogram oleh ventilator.

Monitoring dan Penilaian Pasien

Merawat pasien dengan ventilasi mekanik memerlukan monitoring yang cermat untuk memastikan terapi efektif dan mengidentifikasi potensi komplikasi. Aspek yang harus di pantau termasuk:

  1. Parameter Ventilasi
  • Volume tidal (tidal volume)
  • Frekuensi napas
  • Tekanan inspirasi dan ekspirasi

2. Gas Darah Arterial

Memantau kadar oksigen (PaO2) dan karbon dioksida (PaCO2) untuk menilai efisiensi ventilasi.

  1. Keseimbangan Elektrolit dan Cairan

Menghindari overload cairan dan gangguan elektrolit yang dapat mempengaruhi fungsi jantung dan pernapasan.

  1. Status Hemodinamik

Memantau tekanan darah, denyut jantung, dan tanda-tanda lain dari fungsi jantung.

Komplikasi dan Penanganannya

Ventilasi mekanik dapat menimbulkan komplikasi yang memerlukan perhatian khusus:

  1. Infeksi Saluran Pernapasan

Pneumonia yang terkait dengan ventilator (VAP) adalah risiko utama. Pencegahan meliputi  kebersihan tangan, penempatan kepala tempat tidur yang tinggi, dan oral hygiene.

  1. Barotrauma dan Volutrauma

Kerusakan paru-paru akibat tekanan tinggi atau volume udara yang berlebihan. Pengaturan  parameter ventilasi dengan hati-hati diperlukan untuk mengurangi risiko ini.

  1. Pneumothorax

Udara yang masuk ke rongga pleura dapat menyebabkan kolaps paru. Pemantauan tekanan  toraks dan pemeriksaan fisik dapat membantu dalam mendeteksi kondisi ini.

  1. Sedasi dan Analgesia

Pasien sering memerlukan sedasi dan analgesia untuk kenyamanan dan kerja sama.

Pemilihan obat harus mempertimbangkan efek samping dan interaksi dengan ventilasi  mekanik.

Aspek Etika dan Komunikasi

Merawat pasien di ICU juga melibatkan aspek etika dan komunikasi :

  1. Pengambilan Keputusan

Melibatkan pasien dan keluarga dalam keputusan mengenai ventilasi mekanik dan prognosis merupakan hal yang penting. Pertimbangan etis harus diberikan untuk keputusan terkait  berlanjut atau menghentikan terapi.

  1. Keterlibatan Keluarga

Komunikasi yang jelas dan empati terhadap keluarga pasien dapat membantu mereka memahami kondisi pasien dan keputusan medis yang diambil.

Kesimpulan :

Merawat pasien yang menggunakan ventilasi mekanik di ICU memerlukan pendekatan multidisiplin dan perhatian yang detail. Dengan memahami prinsip dasar ventilasi mekanik, teknik dan mode ventilasi, serta monitoring dan manajemen komplikasi, tenaga medis dapat memberikan perawatan yang efektif dan aman. Aspek etika dan komunikasi juga merupakan bagian penting dalam merawat pasien secara holistik.

Kedepannya, perawatan ventilasi mekanik akan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan penelitian, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas perawatan dan hasil klinis bagi pasien di ICU.

Komunikasi yang jelas dan empati terhadap keluarga pasien dapat membantu mereka memahami kondisi pasien dan keputusan medis yang diambil.

3)      Kesimpulan

Menurut pasien yang menggunakan ventilasi mekanik di ICU memerlukan pendekatan multidisiplin dan perhatian yang detail.

Merawat pasien yang menggunakan ventilasi mekanik di ICU memerlukan pendekatan multidisiplin dan perhatian yang detail. Dengan memahami prinsip dasar ventilasi mekanik, teknik dan mode ventilasi, serta monitoring dan manajemen komplikasi, tenaga medis dapat memberikan perawatan yang efektif dan aman. Aspek etika dan komunikasi juga merupakan bagian penting dalam merawat pasien secara holistik.

Kedepannya, perawatan ventilasi mekanik akan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan penelitian, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas perawatan dan hasil klinis bagi pasien di ICU.

Eko Subekti, AMK