Merawat Diri, Merawat Motivasi, Menuju Kesehatan Yang Haqiqi
Dalam lingkup pelayanan kesehayan khususnya rumah sakit , merawat pasien menjadi tanggung jawab dari civitas hospitalia dengan berbagai Kerjasama internal maupun external. Seorang manusia dipandang sebagai individu yang unik dengan elemen bio-psiko-sosio- spiritual yang melekat. Menjadi sebuah tanggung jawab yang tidak mudah karena yang merawat pun memiliki elemen bio-psiko-sosio-spiritual yang juga melekat dan unik. Dalam Surat Al-Maidah ayat 32 tersirat besarnya pahala yang diberikan bagi siapa saja yang merawat manusia lainnya
“Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.”
Dalam sebuah Hadist diriwayatkan :“Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya”. (HR. Muslim) Dijanjikan pahala itu begitu besar, maka tentu besar pula tanggung jawabnya , besar pula usaha yang dibutuhkan dalam merawat kehidupan seorang manusia. Pelayanan kesehatan tentu tidak lepas dari pemenuhan kebutuhan pasien, dijelaskan dalam teori Maslow bahwa kebutuhan manusia dari yang paling dasar adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan kemanan, kebutuhan akan memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan, hingga yang paling tinggi kebutuhan akan aktualisasi diri. Dalam pelayanan yang diberikan, tindakan pemenuhan kebutuhan fisiologis menjadi fokus utama dalam penanganan, kemudian seiring perkembangannya bisa menyentuh pada kebutuhan akan kemanan .
Rasa aman akan tumbuh dalam diri pasien dikutip dari Trustmedic yakni dengan cara :
- Tulus ketika berbicara ke pasien
- Berusaha mengenal pasien lebih dekat
- Tempat bersih dan nyaman
- Jangan biarkan pasien anda menunggu lama
Pemenuhan kebutuhan perawatan pasien akan lebih lengkap dengan kegiatan spiritual, dalam penelitian yang dilakukan oleh Rosya Nafsa Husnia (2020) yang berjudul Pengaruh Religiusitas Terhadap Motivasi Sembuh Pasien Rawat Inap di RSUD Sumberrejo menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara religiusitas terhadap motivasi sembuh pasien rawat inap di RSUD Sumberrejo. Penelitian dari Fashihah Sholehah (2020) yang berjudul Bimbingan Rohani Islam Pada Pasien Kanker di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta bahwa pasien merasakan ketenangan dalam jiwa, kesabaran dalam mencari kesembuhan, merasa bersyukur karena masih diberikan hidup didunia, merasakan kenyamanan dan keikhlasan dalam menghadapi ujian dari Allah SWT. Dalam hal ini tentulah ikhtiar dalam memberikan pelayanan terhadap pasien sangat melibatkan berbagai pihak demi memanusiakan manusia yang unik dengan elemen bio-psiko- sosio-spiritual yang saling mendukung
Semoga kita selalu diberi kesehatan, kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan berbagai peran kita , aamiin.
Yuke Mazdaif, S.Kep.,Ns
Perawat RS PKU Muhamadiyah Yogyakarta