RS PKU Jogja

Hati-hati Jangan Meniup Makanan Panas

 

 

   Makanan yang panas biasanya akan cenderung lebih nikmat untuk dimakan. Tak percaya? Cobalah anda mengkonsumsi nasi yang masih panas dan bandingkan dengan nasi yang sudah dingin. Nasi yang masih panas tentu akan terasa lebih nikmat, bukan? Makanan yang panas bisa memberikan dilema tersendiri bagi kita mengingat bibir atau lidah kadang tidak kuat saat menyentuh makanan yang panas. Beberapa orang memilih untuk meniup makanan yang panas agar lebih nyaman untuk dikunyah. Sayangnya, kebiasaan ini dianggap kurang baik menurut medis.

   Tubuh kita memiliki semacam senyawa kimia bernama asam karbonat yang mampu mengendalikan kadar keasaman dalam darah. Darah sendiri memiliki kadar asam normal dengan nilai pH 7,35 hingga 7,45. Jika darah memiliki kadar keasaman yang melebihi nilai tersebut, maka tubuh bisa mengalami kondisi asidosis yang bisa memicu gangguan pada organ jantung, sesak nafas, hingga rasa pusing-pusing. Saat kita meniup makanan,kita pun akan mengeluarkaan karbondioksida bersamaan dengan pernafasan kita. Yang menjadi masalah adalah, jika karbondioksida ini bersentuhan dengan bahan air yang banyak ditemui pada makanan dan juga minuman, maka akan terbentuk senyawa kimia asam karbonat yang tidak alami berasal dalam tubuh sehingga berpotensi bisa menyebabkan masalah kesehatan.

   Selain itu, meniup makanan atau makanan juga beresiko mengeluarkan semacam bakteri atau mikroorganisme dari dalam tubuh dan membuatnya menempel pada makanan. Jika kita meniup makanan yang akan dikonsumsi oleh anak, maka kita pun akan beresiko membuat anak terjangkit beberapa bakteri yang bisa membuat gangguan lambung atau bahkan gangguan pada saluran pernafasan. Dengan adanya fakta ini, ada baiknya memang kita lebih sabar sebelum benar-benar memakan makanan yang panas. Biarkan makanan menjadi lebih dingin dan lebih nyaman untuk dikunyah sehingga kita pun tidak akan bersiko mendapatkan beberapa gangguan kesehatan.(inf) doktersehat.com

Leave feedback about this

  • Rating