Insomnia: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan tidur, baik dalam memulai tidur, mempertahankan tidur, atau terbangun terlalu awal tanpa bisa kembali tidur. Tidur sendiri merupakan proses aktif yang penting untuk tubuh dan pikiran. Ketika seseorang tidur, kesadaran terhadap lingkungan memang menurun, namun tubuh tetap bekerja secara aktif. Tidur terbagi menjadi dua fase utama: NREM (Non-Rapid Eye Movement) yang terdiri dari beberapa stadium dan REM (Rapid Eye Movement) yang terkait dengan aktivitas otak tinggi dan mimpi.
Penyebab dan Faktor Risiko Insomnia
Insomnia dapat terjadi pada siapa saja, tidak memandang usia atau kondisi sosial. Gangguan ini umumnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu insomnia akut (jangka pendek) dan insomnia kronis (jangka panjang). Berikut adalah beberapa faktor penyebab insomnia:
-
Penyebab Insomnia Akut
– Stres karena pekerjaan atau peristiwa tertentu.
– Perubahan lingkungan, seperti pindah rumah atau bepergian melintasi zona waktu.
– Konsumsi kafein, alkohol, atau makanan berat sebelum tidur.
– Penggunaan obat-obatan tertentu seperti antidepresan atau obat asma.
-
Penyebab Insomnia Kronis
– Kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung, asma, atau GERD.
– Gangguan mental seperti kecemasan, depresi, atau PTSD.
– Kebiasaan tidak sehat, seperti menggunakan ponsel atau bekerja di tempat tidur.
– Kondisi hormonal atau usia lanjut yang sering mempengaruhi pola tidur.
Faktor risiko lain seperti usia di atas 60 tahun, pekerjaan dengan sistem shift, atau stres yang tinggi dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami insomnia.
Gejala Insomnia dan Dampaknya Terhadap Kesehatan
Gejala utama insomnia meliputi kesulitan jatuh tertidur, mudah terbangun di malam hari, dan merasa lelah saat bangun pagi. Dampak insomnia bisa sangat luas, mulai dari efek fisik, seperti kelelahan, nyeri otot, hingga peningkatan risiko penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes. Secara psikologis, insomnia dapat mengurangi konsentrasi, meningkatkan risiko gangguan mental, dan menurunkan kualitas hidup. Insomnia juga dapat berdampak pada interaksi sosial serta produktivitas kerja atau sekolah.
Cara Mengatasi Insomnia
Mengatasi insomnia membutuhkan pendekatan sesuai tingkat keparahan dan penyebabnya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu:
-
Penanganan untuk Insomnia Akut
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan menghindari kafein.
- Membatasi konsumsi alkohol dan merokok.
- Berolahraga secara rutin, namun hindari olahraga berat sebelum tidur.
- Hindari penggunaan ponsel atau perangkat elektronik lainnya menjelang tidur.
- Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman dengan lampu redup atau tanpa lampu.
-
Penanganan untuk Insomnia Kronis
- Pemberian obat tidur oleh dokter untuk jangka pendek.
- Konseling atau psikoterapi, seperti terapi kognitif, untuk mengatasi masalah tidur yang berkaitan dengan kondisi mental.
- Insomnia adalah masalah serius yang dapat memengaruhi kesehatan fisik, mental, serta kualitas hidup seseorang.
Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami kesulitan tidur yang berkepanjangan, segera kunjungi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Penulis: dr. Maharani Zulfa Maz Uda
Editor : dr. Sugik Nur Irbandini, MARS
Dokter Umum RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta