Bencana merupakan hal yang merugikan, tidak terduga dan tidak diharapkan. Rumah Sakit wajib menjamin keamanan dan keselamatan pasien, pengunjung, dan karyawan terhadap segala bencana. Rumah sakit juga harus mempunyai sistem kewaspadaan terhadap bencana sehingga bencana dapat dicegah ataupun dapat menghadapi bencana dengan baik sehingga tidak menambah korban manusia dan material.
Bencana kebakaran adalah salah satu yang dapat terjadi di lingkungan rumah sakit. Oleh karena itu, pada selasa pagi, 3 Februari 2015, Tim Mutu & Tim K3 RS bersama Diklat RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan Pelatihan “Hospital Disaster Plan dan Pencegahan, Penanggulangan Kebakaran”. Pelatihan ini dibagi menjadi 2 tahap, yakni tahap pertama adalah teori di kelas, pengenalan terhadap alat APAR (Alat Pemadam Api Ringan), cara penggunaan dan teori penanganan saat terjadi kebakaran. Selanjutnya, dilakukan tahap kedua dimana para peserta diajak untuk praktek langsung cara pemadaman api di halaman belakang RS PKU Muhammadiyah Unit II, mulai dari praktek pemadaman tradisional, prakter pemadaman menggunakan APAR, hingga praktek pemadaman menggunakan hydran. Pada saat praktek, peserta terlihat begitu antusias sekaligus gugup. Hal ini mungkin terjadi dikarenakan belum terbiasanya para peserta menggunakan alat bantu, terutama APAR. Namun, sisi positifnya setelah beberapa kali mencoba langsung, peserta terlihat mulai memahami cara menggunakan APAR dan prosedur pemadaman yang benar.
Ketua Tim K3 RS dr. Hj.Herpudiastuti mengatakan, tujuan pelatihan ini adalah agar seluruh karyawan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dapat mengetahui dan melaksanakan prosedur pencegahan dan penanggulangan kebakaran sesuai dengan standar keselamatan bahaya kebakaran. “Kegiatan ini merupakan agenda K3 RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan semua karyawan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta wajib mengikuti kegiatan ini” sebutnya.
Hal senada juga dikatakan dr.H.Safiqullatif Abdillah MMR,selaku ketua Tim Mutu RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Dijelaskannya, dengan adanya kegiatan ini, dan semangat kerjasama serta kekompakan antar karyawan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas serta mendidik tim kebakaran RS agar lebih siap dan tanggap dalam menanggulangi bencana kebakaran. “Kegiatan ini bukan yang terakhir, namun kami akan terus melatih karyawan,” tegasnya.
Kewaspadaan bencana menuntut alat dan sumber daya manusia selalu waspada terhadap bencana yang datang sewaktu-waktu. Untuk itu perlu disiapkan alat dan sumber daya manusia yang terlatih. Dengan pelatihan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya kebakaran dan timbulnya kerugian akibat kebakaran tersebut, khususnya di lingkungan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Leave feedback about this