Cara Penyimpanan ASI Perah (ASIP) yang Tepat
ASI perah (ASIP) adalah solusi bagi ibu menyusui yang memiliki kesibukan di luar rumah namun tetap ingin memberikan nutrisi terbaik untuk bayinya. Dengan kandungan nutrisi lengkap seperti air, protein, lemak, vitamin, mineral, serta antibodi, ASI menjadi makanan terbaik untuk mendukung tumbuh kembang bayi, termasuk perkembangan otak dan penglihatan.
Agar manfaat ASI tetap optimal, penyimpanan ASIP perlu dilakukan dengan cara yang benar. Penyimpanan yang tidak tepat dapat mengurangi kualitas nutrisi ASI. Berikut panduan lengkap untuk menyimpan ASIP agar tetap aman dan bergizi.
1. Pilih Tempat Penyimpanan yang Tepat
Cara penyimpanan ASIP bergantung pada suhu dan lama penyimpanan:
Tempat Penyimpanan | Suhu | Durasi Penyimpanan |
Suhu ruangan | Hingga 25°C | 6–8 jam |
Tas pendingin (cooler bag) | -15°C hingga 4°C | 24 jam |
Lemari es (chiller) | 4°C | Hingga 5 hari |
Freezer pada lemari es satu pintu | -15°C | Hingga 2 minggu |
Freezer pada lemari es dua pintu | -18°C | 3–6 bulan |
Lemari es khusus freezer | -20°C | 6–12 bulan |
Pastikan ibu menggunakan wadah khusus ASI seperti kantong ASI steril atau botol kaca yang aman untuk makanan.
2. Bagikan ASI dalam Porsi Kecil
Saat menyimpan ASI, hindari memasukkan seluruh hasil perahan ke dalam satu wadah besar. Bagi ASI ke dalam beberapa wadah kecil sesuai kebutuhan bayi sekali minum. Cara ini membantu mencegah pemborosan, karena ASI yang sudah dicairkan dan tidak habis harus segera dibuang.
3. Beri Label pada Wadah ASIP
Setiap wadah ASI harus diberi label berisi:
- Tanggal dan waktu perah: Untuk memastikan ASI digunakan sesuai urutan penyimpanan (first in, first out).
- Nama ibu: Jika ASI digunakan di daycare atau saat bayi dirawat oleh orang lain.
Jangan isi wadah terlalu penuh untuk mengantisipasi ekspansi ASI saat membeku.
4. Jangan Mencampur ASI Baru dengan ASI Lama
Mencampur ASI baru dengan ASI yang sudah lama disimpan dapat memengaruhi kualitas dan rasa ASI. Jika ingin menambahkan ASI baru, dinginkan terlebih dahulu hingga suhunya sama dengan ASI yang sudah ada sebelum mencampurnya.
Tips Penting Saat Menyimpan dan Menggunakan ASIP
- Cairkan dengan Aman: Untuk mencairkan ASI beku, pindahkan dari freezer ke lemari es semalam sebelumnya. Jika perlu mencairkan lebih cepat, gunakan air hangat, tetapi jangan panaskan ASI langsung di atas kompor atau dalam microwave karena dapat merusak kandungan nutrisinya.
- Jangan Dibekukan Kembali: ASI yang sudah dicairkan tidak boleh dibekukan kembali. Gunakan ASI tersebut dalam waktu 24 jam setelah dicairkan.
- Higienitas: Pastikan tangan bersih dan peralatan yang digunakan untuk menyimpan atau memerah ASI sudah disterilkan.
Kesimpulan
Menyimpan ASI perah dengan cara yang benar sangat penting untuk menjaga kualitas gizi dan keamanan ASI bagi bayi. Dengan mengikuti panduan ini, ibu dapat tetap memberikan ASI meskipun harus meninggalkan bayi sementara waktu. Selain itu, pastikan untuk selalu menggunakan ASI sesuai urutan penyimpanan dan tidak membekukan kembali ASI yang telah dicairkan.
ASI adalah hadiah terbaik dari ibu untuk bayi. Dengan pengelolaan yang baik, kebutuhan gizi si kecil tetap terpenuhi, meski ibu memiliki aktivitas di luar rumah.
Oleh : Maryani Yatin, AMK
Perawat RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta