Kesulitan BAB membuat banyak orang untuk berpikir pintas menggunakan pencahar. Penderita penyakit jantung, terkadang diberikan pencahar, agar penderita tidak mengedan yang dapat memperparah sakit jantungnya. Selain itu, pencahar juga dapat digunakan untuk membersihkan saluran pencernaan sebelum dilakukan operasi.
Gangguan BAB (konstipasi) yang dapat menggunakan pencahar adalah jenis yang bersifat sementara. Misalnya karena stress atau perubahan suasana dalam perjalanan mengakibatkan sulit BAB. Selain itu, perubahan pola diet juga dapat mengakibatkan konstipasi yang bersifat sementara. BAB normal sekitar dua kali dalam sehari atau setidaknya 4 empat kali dalam seminggu.
Obat pencahar yang sering digunakan berupa tablet, cairan, atau obat yang dimasukkan melalui dubur. Mengandung zat aktif bisacodyl atau lactulosa. Jenis lactulosa dikenal dengan pencahar osmotik. Pencahar osmotik bekerja dengan meningkatkan cairan yang masuk ke dalam saluran cerna, sehingga membuat tinja lunak. Bisacodyl disebut juga pencahar stimulan, mengakibatkan radang (iritasi) saluran cerna sehingga kecepatan gerakan usus meningkat. Pencahar stimulant tidak dianjurkan untuk digunakan dalam waktu lama.
Pencahar stimulan banyak dijual bebas karena relative aman. Jika digunakan tanpa memperhatikan aturan dapat menimbulkan masalah. Salah satunya justru membuat kesulitan BAB berlangsung lama.
Meskipun pencahar dapat dibeli tanpa resep dokter, bukan berarti penggunaannya aman tanpa efek samping. Efek samping yang dapat muncul diantaranya denyut jantung menjadi tidak teratur. Jika digunakan dalam waktu lama, lebih dari satu minggu atau bahkan berbulan-bulan, dapat mengakibatkan menurunnya kemampuan usus dalam berkontraksi, sehingga menimbulkan kosntipasi. Dalam kasus yang parah, penggunaan berlebihan dapat mengakibatkan gangguan saraf, otot, atau jaringan lain di dalam usus.
Kondisi yang tidak dianjurkan menggunakan pencahar :
– Anak di bawah usia 6 tahun tanpa rekomendasi dokter.
– Ibu hamil atau sedang menyusui
– Mengalami radang usus buntu (appendicitis).
– Terdapat tanda radang di saluran cerna yang ditandai dengan perut kaku, kembung, mual atau muntah)
– Penggunaan lebih dari satu minggu, kecuali memang dianjurkan oleh dokter.
– Dalam waktu dua jam setelah menelan obat lain. Jika diminum dalam waktu tersebut, maka gerakan usus yang berlebihan membuat efek obat yang sebelumnya diminum tidak maksimal karena penyerapannya terganggu.
Jika tidak dapat BAB dalam waktu yang relatif singkat satu atau dua hari, lebih baik menunggu. Jika dalam waktu tiga atau empat hari masih belum juga BAB, baru Anda pertimbangkan menggunakan pencahar, tetapi sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Jika didapatkan ruam kulit setelah menggunakan pencahar, berarti Anda alergi terhadap pencahar.
Perlu Diperhatikan :
– Minum pencahar diikuti juga dengan minum air yang banyak. Untuk mengurangi masalah lambung, jangan minum pencahar dalam waktu satu jam setelah minum susu.
– Telan seluruh bagian, jangan dikunyah, dikulum, atau memecah tabletnya. Hal itu dapat mengganggu masa kerja obat sehingga menimbulkan efek samping.
– Dosis disesuaikan dengan kondisi pasien dan responnya terhadap pengobatan.
– Pencahar dapat mengakibatkan ketergantungan, khususnya bila digunakan lebih dari tujuh hari. Dapat memicu konstipasi yang berlangsung lama dan gangguan pergerakan usus normal. Untuk menghindarinya, konsultasikan dengan dokter bila Anda menghendaki menggunakan pencahar lebih dari tujuh hari.
– Segera pergi ke dokter bila didapatkan diare menetap, pusing, menurunnya jumlah urin, kaku otot, dan denyut jantung tidak teratur. Meskipun demikian tidak perlu kuatir menggunakan pencahar, karena efek samping yang membahayakan jarang terjadi.
– Pencahar dapat mengakibatkan pusing, gunakan secara berhati-hati bila sedang menjalankan mesin, mengemudikan kendaraan, atau mengerjakan aktivitas lain yang membutuhkan perhatian penuh.
Tips Mengatasi Konstipasi
– Jika mengalami kesulitan BAB, sebaiknya tidak langsung menggunakan pencahar. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut :
– Mengkonsumsi makanan sehat, cukup buah, sayuran, dan gandung (makanan tinggi serat)
– Olahraga secara teratur, karena dapat membatu pergerakan usus.
– Cukup minum.
Jika memang dianjurkan untuk menggunakan pencahar dalam waktu lama, beberapa hal yang harus diingat adalah :
– Pertimbangkan mengkonsumsi serat.
– Minum yang cukup, usahakan hindari menggunakan pencahar stimulant karena dapat membatasi kemampuan tubuh menyerap vitamin D dan kalsium.
– Jika kesulitan BAB masih berlangsung, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter utnuk mengetahui penyebab pasti. Mungkin ada penyakit lain yang lebih serius, misalnya keganasan (kanker) pada usus besar.(Tim)
Leave feedback about this