RS PKU Jogja

Batu Kandung Empedu: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Batu kandung empedu atau kolelitiasis adalah kondisi di mana terbentuk batu di dalam kantung empedu. Selain itu, terdapat juga kondisi kolesistitis, yaitu peradangan pada kantung empedu. Untuk memahami batu kandung empedu, penting mengetahui peran cairan empedu dan kantung empedu terlebih dahulu.

Apa Itu Cairan Empedu?

Cairan empedu diproduksi oleh hati dan disimpan di kantung empedu. Cairan ini berperan penting dalam pencernaan, khususnya untuk memecah lemak. Proses pembentukannya melibatkan zat seperti kolesterol, garam empedu, bilirubin, serta mineral. Ketika makanan masuk ke usus halus, terutama makanan berlemak, cairan empedu dikeluarkan untuk membantu pencernaan.

Kantung empedu yang terletak dekat hati memiliki kapasitas sekitar 30-50 mililiter. Dalam kondisi tertentu, cairan empedu bisa mengeras dan membentuk batu, yang dikenal sebagai batu kandung empedu.

Jenis-Jenis Batu Empedu

Batu empedu diklasifikasikan menjadi tiga jenis:

  1. Batu Empedu Kolesterol: Terbuat dari kolesterol, biasanya berwarna kuning atau hijau.
  2. Batu Empedu Bilirubin: Terbentuk dari kalsium bilirubinat, berwarna gelap seperti hitam atau cokelat.
  3. Batu Empedu Campuran: Kombinasi kolesterol dan bilirubin, jenis ini paling sering ditemukan.

Penyebab Batu Empedu

Penyebab terbentuknya batu empedu bervariasi, tergantung pada jenisnya:

  • Batu Kolesterol: Disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol dalam darah.
  • Batu Bilirubin: Terbentuk akibat infeksi atau penyakit yang menyebabkan kadar bilirubin meningkat.
  • Batu Campuran: Kombinasi beberapa faktor, termasuk kolesterol, bilirubin, dan garam kalsium.

Gejala Batu Kandung Empedu

Batu kandung empedu dapat bersifat asimptomatik (tanpa gejala) atau simptomatik (dengan gejala).

  • Tanpa Gejala: Batu ditemukan secara tidak sengaja saat pemeriksaan kesehatan, misalnya melalui USG.
  • Dengan Gejala:
    • Nyeri mendadak di perut kanan atas yang bisa menjalar ke punggung atau bahu kanan.
    • Nyeri sering muncul setelah mengonsumsi makanan berlemak.
    • Gejala lain meliputi mual, muntah, kembung, hingga perubahan warna urin menjadi lebih gelap.

Komplikasi Batu Empedu

Jika tidak ditangani, batu kandung empedu dapat memicu komplikasi seperti:

  • Peradangan kantung empedu (kolesistitis).
  • Penyumbatan saluran empedu (ikterik).
  • Peradangan pankreas (pankreatitis).
  • Keganasan akibat iritasi kronis.

Diagnosis dan Pengobatan Batu Empedu

Diagnosis batu empedu biasanya dilakukan melalui USG dengan tingkat akurasi hingga 98%. Jika diperlukan, pemeriksaan lanjutan seperti ERCP atau MRI dapat dilakukan.

Pengobatan meliputi:

  1. Pemberian Obat: Hanya efektif untuk batu kecil dan jenis kolesterol.
  2. Lithotripsy (ESWL): Menghancurkan batu menggunakan gelombang kejut.
  3. Operasi (Kolesistektomi): Pilihan utama untuk batu simptomatik, baik melalui laparoskopi maupun metode terbuka.

Cara Mencegah Batu Empedu

Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

  • Makan secara teratur dan tepat waktu.
  • Konsumsi makanan kaya serat seperti buah dan sayur.
  • Jaga berat badan ideal, hindari obesitas, dan turunkan berat badan secara perlahan jika diperlukan.
  • Terapkan gaya hidup sehat dengan olahraga teratur.

Konsultasikan Masalah Anda di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Batu kandung empedu memerlukan penanganan cepat dan tepat. Jika Anda mengalami gejala seperti nyeri perut kanan atas, segera konsultasikan dengan dokter spesialis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Fasilitas modern dan tenaga medis profesional kami siap membantu Anda mendapatkan solusi terbaik untuk kesehatan Anda. Hubungi kami sekarang untuk membuat janji!

 

penulis : Oleh dr. Adi Sihono, Sp.B, FINACS

Editor: dr. sugik nuribandini,  MARS

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta